Resume Materi Jatidiri Unsoed

BAB I
LATAR BELAKANG DAN TUJUAN

1.1 Latar Belakang
Membicarakan masalah pendidikan di indonesia yang utama dan pertama di ingat adalah sejarah kepahlawanan Ki Hajar Dewantara . Dalam pengasingan belanda , Soewardi aktif dalam Organisasi para pelajar asal Indonesia . Indische Vereeniging  (Perhimpunan Hindia). Beliau mendirikan sekolah pada tanggal 3 Juli 1992 , Nationaal onderwijk instituut Taman atau Perguruan Nasional Tamansisswa.

Semboyan dalam sistem pendidikan : ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO , TUT WURI HANDAYANI .( “ DI DEPAN MENJADI TELADAN , DI TENGAH MEMBANGKITKAN SEMANGAT , DARI BELAKANG MENDUKUNG ).

Kabinet pertama RI , Ki Hajar Dewantara di angkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia. Pada 1957 beliau  mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia , Universitas Gadjah Mada . Atas jasa jasanya beliau dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Hari kelahiran beliau di jadikan Hari Pendidikan Nasional ( SK Kepres RI Nomor 305 Tahun 1959 , tanggal 28 November 1959 ).

Ki Hajar Dewantara memilliki kekayaan bahwa pendidikan bagi bangsa indonesia harus dilakukan melalui tiga lingkungan yaitu, keluarga , sekolah, dan organisasi .Pendidikan sekolah adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah ( kemendikbud, 2010)

Karakter memiliki tiga dimensi , yaitu dimensi pribadi (manusia) , dimensi pemerintah (goverment) , dan karakter nasional (nasional character). Karakter mencakup akan nilai kejujuran, kebenaran, anti kekerasan, saling menghormati, tidak egois (selfish), suka menolong (helpful), berani dan siap menjadi contoh bagi orang lain. Proses pentahapan itulah yang sering disebut sebagai character building.

Pembangunan karakter adalah proses pendidikan dalam mengembangkan kemampuan logika (membedakan benar salah), memperkokoh pengembangan etika (kemampuan membedakan baik dan buruk ), sebagai pembangunan karakter dan estetika  (kemampuan membedakan yang indah dari yang jelek ) terkait martabat manusia.  Seperti halnya dengan kesadarannya akan esensi pendidikan karakter yaitu begitu potret keindonesiaan terkoyak, semua tersadar betapa pentingnya pendidikan karakter untuk membangun warga negara yang cerdas.

Pembentukan warga negara yang cerdas berkarakter kuat dalam konteks global menjadi sebuah keharusan. Warga negara yang cerdas (smart and good citizenship) merupakan proses integral dari berbagai intership idealita warga negara. Menurut Inazo Nitobe (2001) dalam Budihardjo (2010) bahwa nilai-nilai pembentukan karakter yang baik ada 7 hal , yaitu :
1. Justice (keadilan)
2. Courage (kebenaran)
3. Politennes (kesopanan)
4. Sincerity (ketulusan)
5. Honour (kehormatan)
6. Loyality (kesetiaan)
7. Self control (pengendalian diri)
Dalam tataran nasional sebenarnya nilai nilai tersebut semua sudah terakomodasi dalam dasar negara, yaitu Pancasila. Oleh karena itu pendekatan strategi pengembanganya di masyarakat adalah kejujuran dan keikhlasan semua komponen bangsa untuk tetap kokoh berpegang teguh pada ideologi negara , yaitu Pancasila sebagai pemersatu bangsa yang berkarakter indonesia.
Keberhasilan tersebut tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan Unsoed mengembangkan jatidirinya yang elemen utamanya adalah nilai kejuangan Panglima Besar Jendral Soedirman.
Manusia sebagai makhluk yang berakal budi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan , teknologi , dan budaya , dalam rangka melaksanakan amanah dan penghambaan kepada tuhan. Manusia mempunyai sisi rohani dan jasmani, keduanya berinteraksi dan memengaruhi mutu serta produktivitas kinerja perikehidupannya.
Kepribadian adalah organisasi dinamik  sistem psikologik pada seseorang yang memberikan corak yang khas dalam cara menyesuaikan diri dengan lingkungan . seseorang perlu mengekspresikan sifat jati dirinya, yakni menghidarkan diri dari perilaku yang tidak baik dan memotivasi ke arah perilaku yang baik.
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk membuat keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari sehari dengan sepenuh hati.



1.2 Tujuan
Memberikan pemahaman dan kiat mengembangkan karakter bertujuan agar mahasiswa mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Tujuan penyusunan buku Pendidkan Karakter Jatidiri Unsoed adalah menguatkan pengalaman baik serta melaksanakan internalisasi dan aktualisasi Jatidiri Unsoed lewat proses Pembelajaran Matakuliah Jatidiri Unsoed.  Tema membangun karakter bangsa adalah membangun generasi yang jujur , cerdas, tangguh dan peduli , termasuk didalamnya generasi muda yang berpredikat mahasiswa.

















BAB II
POTRET KONDISI SEKARANG
2.1 Pendahuluan
Pendidikan tinggi diarahkan untuk membentuk manusia yang cerdas dan berkararakter kuat, menjadi manusia berkarakter yang cerdas kewajiban dan kebutuhan agar menjadi manusia yang berkualitas. Seperti pendidikan karakter, yang memiliki landasan ideologis pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 Landasan Normatif pendidikan dinyatakan dalam alinea ke 4 pembukaan UUD 45 yaitu bahwa pemerintahan Negara Indonesia dibentuk untuk mencerdaskan bangsa.
Dalam UU RI no 12 tahun 2012 pasal 4 diterangkan bahwa pendidikan tinggi berfungsi :
a. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Mengembangkan akademika yang inovasi, responsif, kreatif, terampil, melalui pelaksanaan tridarma
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Berdasarkan uraian tersebut jelas bahwa pendidikan tinggi harus diarahkan untuk mengembangkan karakter bangsa Indonesia dan bertujuan memiliki kepribadian yang berbudi luhur, berwawasan IPTEK, dan membentuk manusia menjadi akhlaq yang mulia.

2.2 Metode Pendidikan Karakter
Kesatuan antara pikiran, rasa, karsa dan raga merupakan wujud karakter yang kuat pada seorang dan karakter ini dibentuk untuk menjadi insan yang bermoral.
Dinamika perkembangan global dan IPTEK khusus dibidang teknologi menimbulkan dampak yang negatif seperti kerusakan moral, korupsi, kekerasan antar pelajar (tawuran) dan bagaimana cara pengembangan karakter ? Pendidikan karakter dapat dilaksanakan secara implisit pada mata kuliah tertentu. Misal : Agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, PKN, atau KKN.
Agama : Mengembangkan religiusitas mahasiswa.
Pancasila : Membentuk karakter dan meninggikan martabat bangsa.
Bahasa Indonesia : Perekat persatuan bangsa
PKN : Pengetahuan, kesadaran, bernegara dan bela negara.
Oleh karena itu mata kuliah di atas bertujuan mengembangkan nilai, karakter baik seperti kejujuran, disiplin, tekun, kesadaran bermasyarakat, empati dan rendah hati.
Pendidikan karakter dapat dilaksanakan secara terintergrasi dengan mewajibkan semua mata kuliah harus bermuatan nilai – nilai yang berfungsi mengembangkan karakter mahasiswa.
2.3 Pengembangan Karakter dan Kepribadian
Unsoed menyadari bahwa pengembangan karakter dan kepribadian sivitas akademika. Merupakan tanggung jawab Universitas dalam rangka pengembangan karakter oleh sebab itu dinyatakan dalam misi Unsoed “Menyelengarakan pendidikan guna menghasilkan lulusan yang bermoral, memiliki potensi akademik yang memadai lulusan yang bermoral baik memiliki empati merupakan luaran pengembangan karakter yang dilaksanakan di Unsoed.
Mata kuliah yang berperan dalam pengembangan karakter adalah :
Agama     : Mengembangkan kejujuran, kesetiaan, ketaqwaan, berorientasi
      pada kesuksesan dunia akhirat
Pancasila     : Mengamalkan nilai – nilai Pancasila sebagai karakter
      bangsa Indonesia
Bahasa Indonesia :  Mengembangkan rasa dan daya cipta
PKN      : Kesadaran dalam bela Negara
Kecerdasan tanpa kejujuran tidak memiliki integritas dan berbahaya, penanaman nilai profesionalitas dan kejujuran pada mahasiswa tersebut akan membentuk insan yang berkualitas secara akademik dan berbudi pekerti luhur.
















BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 LANDASAN HUKUM
Landasan Idiil : Pancasila
Landasan Kostitusional : UUD 1945
Landasan Institusional UU Pendidikan Tinggi, dan Statuta Unsoed
Landasan Operasional : Kebijakan Kemdikbud, Pendidikan Karakter

3.2 PENGERTIAN KARAKTER
1. Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.
2. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta karsa seseorang atau sekelompok orang.
3. Karakter merupakan ciri khas seseorang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, serta ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
4. Pendidikan karakter dapat dimaknai pendidikan nilai pendidikan, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak guna mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan baik-buruk, menjaga apa yang baik dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

3.3 Kerangka Dasar Pendidikan Karakter Jatidiri Unsoed
Pendidikan Karakter Jatidiri Unsoed dilakukan dengan mengutamakan dan memfokuskan pada aktivitas yang mampu memunculkan proses internalisasi dan aktualisasi Jatidiri Unsoed nilai-nilai kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
“... pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita ...” (Ki Hajar Dewantara, Pahlawan Nasional)
Unsoed secara cerdas menetapkan pendidikan karakter yang dilaksanakan pengalaman baik Unsoed dalam mengembangkan Mata Kuliah Jatidiri Unsoed yang memiliki landasan elemen utama, Nilai Kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman.

3.4 Rangkuman Materi Pendidikan Karakter Jatidiri Unsoed
Pendidikan Karakter Jatidiri Unsoed diuraikan dalam 7 subbab, yaitu
1. Manusia dan Kepribadian
2. Sejarah, Visi dan Misi Unsoed
3. Nilai Kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman
4. Pengelolaan Diri
5. Wawasan Kebangsaan
6. Etika, Tatakrama Pergaulan Mahasiswa
7. Kesadaran Hukum
Manusia adalah makhluk yang berakal budi . Manusia memiliki sisi rohani dan jasmani. Kepribadian adalah organisasi dinamik sistem psikofisik yang memberikan corak yang khas dalam cara menyesuaikan diri dalam lingkungan. Jatidiri merupakan tata nilai yang konkret dan dapat dikembangkan sehingga dapat memberikan gambaran kinerja kehidupan masyarakat yang baik.
Tujuan Pendidikan tinggi adalah
a. Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan/ atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional.
c. Dihasilkannya IPTEK melalui penelitian yang memperhatikan dan menerpkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
d. Terwuudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian yang bermanfaat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan tinggi harus mampu membangun pribadi individu yang berkepribadian kokoh dan berkarakter yang kuat untuk menghadapi tantangan hidup di masa mendatang. Sedangkan pendidikan karakter menjadi alternatif solusi bagi perbaikan perilaku dan moral bangsa yang mengalami krisis etika dan identitas diri, dan dalam menyelesaikan konflik di berbagai kalangan dalam berbagai aspek kehidupan.
Nilai adalah konsep (abstraksi atau gambaran) mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia.
Nilai kejuangan bermakna nilai yang terkandung dalam usaha dengan penuh kesukaran dan bahaya untuk merebut sesuatu. Nilai kejuangan tersebut bermakna pula nilai luhur hasil wujud interaksi social termasuk dalam berbagai persaingan konflk.
Adapun nilai kejuangan Panglima Besar Jendral Soedirman dari fakta yang telah diterima masyarakat :
1. Panglima besar Jendral Soedirman mempunyai sifat religious (Soedirman Sang Mubaligh)
2. Panglima besar Jendral Soedirman mempunyai sifat pendidik yang mendasar pada intelektualitas(Soedirman Sang Pendidik)
3. Panglima besar Jendral Soedirman mempunyai sifat demokratis yang menghormati perbedaan pendapat (Soedirman Sang Demokrat)
4. Panglima besar Jendral Soedirman mempunyai sifat prajurit (Soedirman Sang Prajurit)
Keempat nilai yang dilakukan Jendral Soedirman dapat menjadi suatu jati diri yang akan dimunculkan dalam sikap dan perbuatan mahasiswa Unsoed yang disebut Jati Diri Unsoed. Jati diri tersebut diharapkan muncul dalam bentuk antara lain :
1. Manjaga keseimbangan hidup dan kehidupan
2. Menegrti yang disukai dan tidak
3. Mampu memimpin diri
4. Mampu bergaul dengan benar
5. Mampu bekerja efektif, efisien, dan produktif
6. Mampu berpikir positif
Jati diri adalah ciri,gambaran, atau keadaan khusus seseorang : identitas, kepribadian, inti dan jiwa, semangat, daya gerak dari dalam serta spiritualitas.
Jati diri adalah keptibadian atau personality, yaitu susunan unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan tiap-tiap individu (manusia).

Unsur- unsur jati diri :
1. Pengetahuan (persepsi, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi)
2. Perasaan (kehendak, keinginan dan emosi)
3. Dorongan (naluri hidup, mencari makan, meniru dan keindahan)

Disebut Jatidiri Unsoed karena jatidiri tersebut memiliki unsur-unsur utama yang dijiwai oleh nilai kejuangan Panglima besar Jendral Soedirman
Wawasan kebangsaan adalah hasrat yang sangat kuat untuk kebersamaan dalam mengatasi segala perbedaan dan diskriminasi.
Wawasan kebangsaan kita dimulai sejak timbulnya kesadaran kebangsaan yaitu sejak berdirinya Boedi Oetmo pada 20 Mei 1908. Gerakan kebangsaan Boedi Oetomo berkemban dan meluas sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda tahun 1928 lalu puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Pengelolaan diri terdiri atas 6 (enam) pedoman, yakni :
1. Keseimbangan hidup
2. Memahami diri sendiri
3. Bersikap efektif
4. Memegang kepemimpinan
5. Bergaul dengan orang lain
6. Hidup secara positif
Pedoman tersebut dapat membantu kita untuk mendapatkan apakah yang kita perbuat lebih baik, memuaskan atau seperti apa yang kita inginlan atau kita butuhkan.
Hukum adalah karya manusia yang berupa norma-norma, dan berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku. Hukum mengandung rekaman ide-ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum itu diciptakan. Ide-ide tersebut adalah keadilan.
Tujuan hukum adalah menghendaki keseimbangan kepentingan,ketertiban keadilan,ketentraman, dan kebahagiaan setiap manusia. Agar tujuan tercapai maka penegak hukum akan mencapai hasil yang optimal apabila dengan kesadaran hukum masyarakatnya.




BAB IV
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI UTAMA
PENDIDIKAN KARAKTER
4.1 Nilai-Nilai Utama yang Dikembangkan
Nilai-nilai luhur yang dikembangkan di Unsoed melalui Pendidikan Karakter Jatidiri Unsoed adalah cerdas, jujur, tangguh, dan peduli (Kemdikbud, 2011).
Olah pikir menghasilkan karakter yang cerdas yaitu kritis, kreatif, inovatif, dll
Olah hati menghasilkan karakter jujur, yaitu beriman, bertakwa dan amanah, dll
Olah rasa/karsa menghasilkan karakter peduli, yaitu ramah, saling menghargai, toleran, dlla
Olah raga menghasilak karakter tangguh, yaitu bersih dan sehat, disiplin, sportif
Tujuan pendidikan karakter adalah mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila dan berkarakter yang baik. Ruang lingkup sasaran pendidikan karakter melalui satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat.

4.2 Prosedur/Mekanisme dan Rancangan
Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan beberapa mekanisme model pembelajaran, yaitu:
1. Karaker Jujur dengan model pembelajaran yang bersifat individu, misalnya penugasan atau pembuatan laporan.
2. Karakter cerdas dengan model pembelajaran mencari dan menemukan sendiri apa yang menjadi masalah dalam proses pembelajaran kita.
3. Karakter peduli dengan model pembelajaran yang bersifat kelompok dan dengan terjun langsung ke lapangan. 
4. Karakter tangguh dengan model pembelajaran yang menantang misalkan dalam hal fisik atau pembelajaran kisah orang sukses.

4.3 Rencana Pembelajaran
Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Karakter Jatidiri Unsoed terdiri atas 16 kali tatap muka, termasuk di dalamnya ujian tengah semester, oral report tugas individu, oral report tugas kelompok, dan ujian akhir semester.
Pendidikan Karakter Jatidiri Unsoed (PKJU) dimuai dengan perkenalan dan menjelaskan Rencana Pembelajaran PKJU mulai dari latar belakang sampai dengan evaluasi keberhasilan dan proses pembelajaran. 4 nilai utama yang akan dikembangkan adalah :
a) Kejujuran
b) Kepedulian
c) Tangguh
d) Cerdas
Kegiatan lain yang disediakan adalah kegiatan pembudayaan meliputi :
1) Keteladanan
2) Penciptaan suasanan kondusif
3) Pembiasaan
Nilai yang dikembangkan difokuskan juga pada nilai yang mendasari karakter baik dengan mengacu pada 18 pilar nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, yaitu : Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratif, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social, tanggung jawab. Dan 17 nilai kejuangan yang dimikili Panglima Besar Soedirman, yaitu : beriman dan bertakwa, luhur, jujur, tabah, sederhana, keras hati, memiliki rasa percaya diri, keberanian yang luar biasa, semangat baja, membela pendiriannya, ketenangan dalam memutuskan, ketegasan dalam memimpin, memiliki wawasan persatuan dan kesatuan yang tinggi, taat pada putusan pemerintah, panutan dalam bersikap dan bertindak, menampilkan contoh kemenangan jiwa yang kuat atas raga yang lemah, tidak mengenal lelah, mengabdi untuk nusa dan bangsa, berpedoman pada cita-cita Negara, dan wafat meninggalkan semarak kebesaran jiwa.
PKJU pada semua program studi, dijadwalkan dalam bentuk kuliah di semester awal dengan bobot 2 sks. Pengajar PKJU adalah dosen yang memenuhi persyaratan yang ditentukan. PKJU memiliki rencana pembelajaran semester dengan 16 kali tatap muka.
Umpan balik diupayakan melalui menyelesaikan tugas terstruktur, baik yang individual maupun yang berkelompok, diarahkan untuk mengaktualisasikan 10 core of thingking skill.
4.4 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan meliputi :
1. Memenuhi jumlah kehadiran kuliah
2. Menyerahan semua tugas terstruktur
3. Mengikuti ujian tengah semester dan akhir semester
4. Menyerahkan karya tulis tugas mandiri dan kelompok
5. Memahami dan membangun karakter dengan baik
6. Menguasai written dan oral communication skill
7. Aras efektivitas realisasi
8. Efektivitas aktualisasi












BAB V
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
Manusia adalah mahluk yang berakal budi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dalam rangka melaksanakan amanat dan penghambaan kepada ALLAH ta’ala. Manusia mempunyai sisi rohani dan jasmani, keduanya berinteraksi dan memengaruhi mutu serta produktivitas kerja perikehidupannya. Budaya merupakan hasil kinerja antara interaksi sisi rohani,jasmani,dan lingkungan. Kepribadian adalah organisasi dinamik sistem psikofisik pada seseorang yang memberikan corak yang khas dalam cara menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Relevansi membahas tentang hakekat manusia,kepribadian dan pengendalian diri yaitu kajian yang sangat berguna sebagai tambahan bekal awal untuk mendorong kegiatan sivitas akademika utamanya komponen mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran.
Kepribadian adalah keadaan manusia sebagai individu atau perorangan yakni keseluruhan sifat yang ada padanya sebagai watak. Faktor bawaan merupakan sumber potensi untuk dikembangkan oleh lingungan. Pemahaman dan pengamalan ajaran agama sangat beranfaat untuk mengukuhkan tata nilai yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, kelompok, dan masyarakat. Manusia secara hakiki adalah mahluk sosial yang berkehendak selalu bersama dan berhubungan dengan orang dan jenis mahluk lainnya. Agar dapat mencapai kehidupan yang baik maka sebaiknya setiap individu dapat melaksanakan pengendalian diri, yakni menghindari sifat sifat tercela dan mengembangkan sifat sifat yang terpuji.
Keberadaan PTN di indonesia pada tahun enam puluhan masih sangat terbatas dan hanya berada di kota kota besar seperti UI Jakarta, ITB Bandung, UGM Yogyakarta. Pada tahun 1960, para orang tua yang ingin mendukung putra putrinya melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus menyediakan biaya yang cukup besar baik untuk biaya studi maupun biaya hidup.Keinginan tersebut bergayut dengan keinginan masyarakat untuk mendirikan Monumen hidup sebagai pernyataan hormat dan penghargaan kepada almarhum Panglima Besar Jenderal Soedirman atas jasa dan pengorbanan serta dharma bhaktinya kepada bangsa dan negara diwujudkan pada perang kemerdekaan Republik Indonesia. Keinginan masyarakat Banyumas untuk ikut serta berpartisipasi mendirikan perguruan tinggi adalah bentuk tanggung jawab dan keikutsertaannya menyediakan wahana untuk mencerdaskan bangsa dan negara sebagaimana pembukaan yang diamanatkan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.Berkat kegigihan PP Unsoed dan usaha-usaha yang telah dilaksanakan oleh yayasan pembina Unsoed, maka melalui SK Menteri PTIP No.121 tanggal 20 september 1962, berdirilah Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto.
Surat Keputusan Presiden No.195 tanggal 23 September 1963 dan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No.153 tanggal 12 September 1963, lahirlah Universitas Jenderal soedirman pada tanggal 23 September 1963 di kota Purwoketo. Unsoed pada awalnya memiliki Fakultas Pertanian yeng merupakan pelimpahan dari Universitas Diponegoro. Fakultas Biologi dan Fakultas Ekonomi didirikan pada 1963/1964 dengan SK Menteri PTIP No.127/1963 tanggal 9 Oktober 1963 setelah FP berdiri kurang lebih 1 tahun. Di samping itu,mengingat bahwa ultimate goal dari pengembangan suatu wilayah adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat, maka Fakultas Ekonomi diarahkan untuk melaksanakan pengembangan SDM yang memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan akses ekonomi bagi masyarakat terhadap sumberdaya yang dimilikinya dalam rangka meninkatkan kesejahteraannya.Pada tahun 2014 dilakukan penataan kembali organisasi yang ada di Unsoed. Melalui Surat Keputusan Rektor no 1600/UN23/OT.01/2014 maka ditetapkan sejumlah 6 fakultas baru di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman sehingga total Fakultas di Unsoed berjumlah 12 fakultas.
   Kondisi dan potensi Unsoed yang pertama adalah tenaga dosen yang berjumlah 1027 orang yang memiliki spesifikasi dari S1 sampai dengan S3. Rasio dosen dan mahasiswa secara keseluruhan di Unsoed adalah 1:20.Penelitian Unsoed atau perguruan tinggi bertugas menggali dan mengembangkan IPTEK, maka penelitian menjadi tolak ukur penilaian kualitas perguruan tinggi adalah produk-produk riset yang disertai publikasinya. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mengembangkan dan menyukseskan pembangunan menuju tercapainya masyarakat yang maju, adil, makmur dan sejahtera. Berbagai bentuk KKN tersebut adalah banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai wilayah dan secara nasional telah diapresiasi. Kondisi objektif tersebut secara tidak langsung juga ikut mengangkat citra dan eksistensi Unsoed melalui dharma pengabdian kepada masyarakat.
Visi, misi, tujuan, dan sasaran Unsoed telah dipaparkan didirikan pada 1963 berlokasi di Purwokerto sebuah kota kecil di kaki Gunung Slamet yang dikelilingi alam perdesaan dengan kultur banyumasan yang orisinil. Situasi lingkungan kampus ini memberikan inspirasi terhadap pola ilmiah pokok Unsoed yaitu pengembangan wilayah pedesaan berkelanjutan. Sudah diketahui bahwa budaya asli bangsa indonesia adalah agraris dengan budaya perdesaan yang kuat dan kearifan lokal yang menjaga keseimbangan kehidupan bermasyarakat. Unsoed juga perlu diarahkan agar dapat memberikan manfaat dan menjadi salah satu sumber IPTEK dengan keunikannya bagi masyarakat internasional. Maka Visi Unsoed 2034 ditetapkan sebagai berikut:”Diakui dunia sebagai pusat pengembangan sumber daya perdesaan da kearifan lokal”.
Sedangkan Misi Unsoed sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pembelajaran berkualitas tinggi untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter,berkualitas,dan berdaya saing tinggi.
2. Mengembangkan penelitian dan inovasi unggul untuk pengembangan ilmu dan peningkatan daya saing bangsa.
3. Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat dan transfer teknologi berkualitas tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan mitra untuk meningkatkan kemandirian dan partisipasi institusi pada pengembangan masyarakat.
5. Mengembangkan tata pamong universitas yang baik.
Tujuan Unsoed pengembangan Unsoed adalah untuk:
1. Meningkatkan akses,mutu,dan relevansi pemberdayaan.
2. Meningkatkan kualitas penelitian dan inovasi unggulan.
3. Meningkatkan mutu publikasi ilmiah dan perolehan HKI.
4. Meningkatkan kualitas program pemberdayaan masyarakat dan transfer teknologi.
5. Meningkatkan kualitas kerjasama dengan melalui pengembangan sinergi Academic Bussines Community Government.
6. Meningkatkan kemandirian perguruan tinggi.
7. Mewujudkan tata pamong universitas yang baik.
Sasaran yang akan dicapai Unsoed meliputi:
1. Meningkatnya efisiensi dan produktivitas pembelejaran.
2. Meningkatnya kualitas dan daya saing lulusan.
3. Meningkatnya akses pembelajaran lanjut sesuia kebutuhan pengembangan ilmu dan pengguna.
4. Meningatnya kualitas penelitian dan publikasi ilmiah
5. Meningkatnya kualitas inovasi dan perolehan HKI
6. Meningkatnya kualitas program pemberdayaan masyarakat dan transfer teknologi.
7. Meningkatnya sinergi accademic bussines comunnity government.
8. Meningkatnya kemandirian perguruan tinggi.
9. Terwujudnya tata pamong universitas yang baik.
10. Meningkatnya akreditasi program studi dan institusi.
Pada saat kekuatan bersenjata kita masih terpecah dalam kestuan-kesatuan yang berdiri sendiri, maka satu-satunya kekuatan yang dapat mengikat kekuatan rakyat kita adalah semangat patriotisme yang tidak mengenal menyerah melawan musuh. Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah sosok patriot yang tak kenal menyerah. Walaupun kesehatan pribadinya sangat parah dan terus menerus di kejar-kejar musuh, namun sebagai Panglima Besar, ia berhasil menanamkan semangat, menggariskan strategi perlawanan rakyat semseta dan secara langsung memimpin perang gerilya. Perlawanan yang tak kenal menyerah itu akhirnya memaksa belanda mengembalikan pemerintahan Republik Indonesia sebagai pemerintahan yang berdaulat ke Ibukota perjuangan Yogyakarta. Oleh karena itu, Panglima Besar Jenderal Soedirman dihormati sebagai bapak Tentara Nasioanl Indonesia selain itu dihormati juga sebagai pemimpin perjuangan yang terkemuka.
Panglima Besar Jenderal Soedirman selaku Panglima Besar TNI telah dikenal dalam masyarakat sebagai tokoh perjuang nasional yang berkepribadian luhur, tabah, jujur, dan sederhana serta memiliki wawasan persatuan dan kesatuan yang tinggi. Pada masa perang kemerdekaan, beliau menjadi panutan masyarakat dalam berikap dan bertindak baik dalam bidang politik maupun strategi perjuangan lainnya demi kejayaan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panglima Besar Jenderal Soedirman yang bertaqwa dan taat kepada Tuhan, jujur dalam pikiran dan perbuatan, mencintai anak buah, patuh pada kata mufakat, dan setia terhadap sumpah dan janjinya kepada Angkatan Perang, Tanah Air, Bangsa dan umat manusia. Di dalam diri beliau kita temukan watak perwira TNI yang sejati. Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah pribadi yang mempunyai rasa percaya diri sendiri, beriman, pantang menyerah, serta memiliki keberanian dan ketenangan dalam mengambil langkah-langkah strategis. Ketegasannya dalam memimpin anak buah, keyakinannya bahwa dengan perang gerilya Indonesia pasti menang, serta ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa membuatnya tetap tegar secara heroik dan patriotik dalam pengabdiannya untuk nusa dan Bangsa Indonesia.
Pengelolaan diri adalah suatu pengaturan bagi setiap individu dalam mengarungi kehidupan saepanjang hayat. Kegiatan pengelolaan diri belum banyak dilakukan oleh setiap individu termasuk mahasiswa apalagi dijadikan suatu kebiasaan yang melekat dalam kehidupan hari-hari. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana menjadikan perbuatan yang akan di perbuat lebih baik dari apa yang telah dilakukan. Mengatasi pelbagai tuntutan kehidupan bagaikan meminkan bola dalam suatu permainan sirkus, seperti pemain bola dalam sirkus hampir semua pemain harus tetap mempertahankan keseimbangan bola agar bola tersebut tetap dalam keadaan seimbang. Kalau anda mengenali gejala-gejala ini, tinjaulah kembali cara anda mengatur diri. Tak ada situasi yang tidak dapat diperbaiki. Tidak penah ada waktu yang salah untuk memulai. Anda tidak perlu merasa bahwa itu tidak mungkin atau sangat terlambat.
Memahami diri sendiri merupakan pengaturan diri meliputi tindakan memahami cara yang anda sukai untuk melakukan pekerjaan. Mengidentifikasi pendekatan yang lebih anda sukai terhadap kehidupan merupakan elemen kunci untuk memahami diri dengan lebih baik. Ini memungkinkan anda untuk mengevaluasi pilihan terbuka bagi anda, serta untuk memilih melakukan apa yang terbaik bagi anda. Preferensi anda dapat merupakan hal yang anda sukai untuk dikerjakan, jika anda menulis, katakanlah dengan menggunakan tangan kanan itu sudah terlatih, mudah, dan bagusnya nilai. Jika anda lebih menyukai cara spontan dalam melakukan pekerjaan, anda lebih suka bekerja dalam situasi yang lebih fleksibel dan kurang terstruktur. Mengetahui keahlian anda tidaklah sama dengan menginginkan anda ahli dalam satu bidang, jadi berhati-hatilah jangan sampai anda mengejar bayangan. Dengan memeriksapreferensi and akan mendapatkan pengetahuan diri yang cukup guna mengambil keputusan yang tepat mengenai jenis pekerjaan yang paling cocok untuk anda.
Untuk mengatur diri sebaik-baiknya,anda harus memiliki waktu dan tenaga untuk menentukan arah dan memutuskan apa yang anda inginkan. Begitu anda telah memutuskan apa yang penting anda harus memeriksa apa saja yang dikerjakan dan apakah itu merupakan hal yang seharusnya anda kerjakan serta perlu melakukan semuanya seorang diri. Dengan bersikap teratur, anda tidak akan melupakan tugas utama sedangkan seandainya untuk beradaptasi terhadap berubahan dapat memastikan bahwa anda tidak pernah ketinggalan zaman. Dengan mencoret tanggung jawab yang tidak perlu anda tidak lagi perlu terbebani. Membatasi diri berarti bahwa anda membebaskan diri,ini akan memberi kebebasan untuk melakukan apa yang seharusanya anda lakukan.
Mempunyai pandangan yang baik tentang diri anda sendiri, mengetahui cara untuk mendapatkan apa yang anda inginkan tanpa merasa bersalah atau membuat sedih perasaan orang lain,tetap gigih saat anda ingin mencapai pelbahai hal dan melakukan tindakan untuk mengusir stres memungkinkan anda untuk memegang kepemimpinan atas diri anda sendiri serta menyelesaikan pekerjaan yang anda ingin kerjakan. Untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain anda perlu melakukan kontrol terhadap diri sendiri. Dengan memilih cara anda memandang orang lain anda sebetulnya menentukan cara anda berperilaku terhadap mereka. Cara anda berperilaku terhadap orang lain mempunyai pengaruh langsung terhadap cara memberikan respon kepada anda. Anda perlu mengetahui ikatan perilaku anda dan pengaruhnya terhadap hubungan meraka.
Tujuan utama dari mengatur diri adalah merasa nyaman dan mencapai apa yang anda inginkan. Ingatlah selalu bahwa anda mempunyai pilihan,kalau anda merasa tidak nyaman, dapat jadi anda ini juga merupakan pilihan anda sendiri. Jadi pastikan bahwa anda memilih sikap yang positif sikap yang dapat menentukan keberhasilan anda. Jatidiri merupakan sifat asli manusia sebagai mahluk yang berakal budi. Agar dapat mencapai tujuan perikehidupan yang baik maka sebaiknya setiap individu dapat melaksanakan pengendalian diri, yakni menghindarkan sifat-sifat yang tercela dan mengembangkan sifat-sifat yang terpuji.
Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga terhadap negara dan bangsanya. Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia di antaranya adalah mengakui bahwa warga negara Indonesia dengan sadar sebagai pendukung cita-cita dan tujuan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia yang meliputi beberapa hal:
1. Tercapainya persatuan dan kesatuan.
2. Tercapainya keselarasan,keserasian,keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Tercapainya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat indonesia.
4. Menundukan manusia menurut kodrat,harkat dan martabatnya.
5. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi berbagai persoalaan.
Wawasan kebangsaan harus dijaga, dipelihara dan diperjuangkan terus menerus. Wawasan kebangsaan harus di manage dan kecenderungan kecenderungan yang bersifat disintegrasi, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar harus dicegah. Ideologi pancasila melandasi wawaan kebangsaan kita sedangkan globalisasi akan berdampak positif bila ditujukan untuk perdamaian dunia.Perang modern sulit diidentifikasi sebagai suatu bentuk peperangan yang nyata sehingga bangsa indonesia harus berhati-hati agar tidak teradu domba.
Etika dan etika akademik adalah ciri terpenting dalam tata pergaulan manusia dan pergaulan masyarakat kampus. Hal-hal yang menyangkut etika dan etika akademik dipaparkan secara ringkas dan tentunya masih membutuhkan elaborasi demi penyempurnaannya sesuai dengan sifat pengetahuan yang dinamis dan senantiasa berkembang. Etika dan etika akademis bersamaan dengan tata krama pergaulan merupakan pengetahuan memerlukan sikap latihan. Keingintahuan, terbuka, objektif, menghargai karya orang lain, berani mempertahankan kebenaran, disiplin, jujur, kreatif, produktif, independen.
Makin tebal rasa kesadaran hukum bagi masyarakat makin besar pula sifat dan langkah keaktifannnya. Menjadi suatu tantangan bagi pemerintah untuk selalu beusaha membawa masyarakat tadi ke alam yang tingkat kesadarannya lebih tinggi untuk dapat menumbuhkan rasa kesadaran hukum yang tinggi pula. Pembudayaan kesadaran hukum sebaiknya dilakukan dengan moral dan etika yang tinggi serta tenggang rasa yang dalam dan sebaiknya dipelajari sejak dini dalam lingkunagn keluarga dan sekolah melalui mata pelajaran budi pekerti dan sopan santun.Dengan pembangunan nasional yang menjadi tekad seluruh bangsa Indonesia terutama sekali di alam reformasi seperti sekarang ini. Peranan masyarakat semakin besar dan mendapatkan tempat seyogyanya keterbukaan dan transparansi dari aparat pemerintah dalam setiap langkah-langkah penegakkan hukum perlu selalu ada.


Komentar

  1. Harrah's Casino & Racetrack - Mapyro
    Harrah's Casino & 계룡 출장안마 Racetrack is situated in 춘천 출장샵 Harrah's 경주 출장샵 Marina District, CA and is open daily 24 hours. Casino is open 경주 출장마사지 24 울산광역 출장샵 hours a day.

    BalasHapus

Posting Komentar